.jpg)
Harga Bitcoin (BTC) menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sempat turun ke bawah US$104.000. Dalam beberapa jam terakhir, BTC berhasil bertahan di atas area support penting US$103.500 dan kini mencoba menembus resistensi di sekitar US$106.500.
Jika mampu melewati level tersebut, analis memperkirakan peluang kenaikan lanjutan ke kisaran US$108.000 hingga US$110.500. Namun, jika tekanan jual meningkat, harga Bitcoin bisa kembali terkoreksi menuju US$104.200 atau bahkan US$102.500.
Pergerakan ini menandai fase penting bagi pasar kripto, terutama setelah volatilitas tinggi yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Investor kini menantikan konfirmasi apakah BTC benar-benar bisa mengubah tren jangka pendek menjadi positif.
Dampak Kabar Makro AS pada Sentimen Pasar
Salah satu faktor pendorong rebound Bitcoin kali ini adalah kabar positif dari Amerika Serikat. Shutdown pemerintahan yang telah berlangsung lebih dari 40 hari dikabarkan akan segera berakhir. Meredanya ketidakpastian fiskal ini memberikan efek domino pada pasar aset berisiko, termasuk kripto.
Ethereum (ETH) dan XRP ikut mencatat penguatan signifikan, masing-masing naik lebih dari 7% dan 5% dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai beralih dari sikap hati-hati menuju optimisme moderat, seiring membaiknya kondisi ekonomi global.
Rebound Bitcoin, Awal Tren Baru atau Sementara?
Meski momentum positif tengah terbentuk, analis mengingatkan bahwa BTC masih menghadapi tantangan di area resistensi utama. Untuk memperkuat tren bullish, diperlukan konfirmasi berupa volume perdagangan tinggi dan penutupan harga harian di atas US$106.500.
Bagi investor, kondisi saat ini menjadi kesempatan untuk memantau pergerakan harga secara cermat dan mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai profil risiko. Dengan dukungan sentimen makro yang mulai membaik, Bitcoin berpotensi melanjutkan penguatan; selama mampu menjaga kestabilan di level kunci tersebut.
.jpg)
%201.png){kind=logo}
