
Dalam analisis teknikal, resistance adalah level harga tertentu yang berfungsi sebagai “atap” pergerakan harga. Ketika harga kripto seperti Bitcoin atau Ethereum naik hingga titik resistance, sering kali terjadi tekanan jual yang membuat harga kesulitan menembus lebih tinggi. Konsep ini menjadi salah satu pilar analisis teknikal, bersama dengan support yang berperan sebagai “lantai” harga.
Resistance terbentuk karena banyak trader atau investor memilih untuk menjual aset di level tersebut. Akibatnya, supply meningkat dan harga tertahan. Di pasar kripto yang volatil, resistance menjadi alat bantu penting untuk membaca pola pergerakan jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: Mengenal Shooting Star Candle dan Strategi Trading Efektif
Bagaimana Resistance Terbentuk?
Resistance biasanya terbentuk dari tiga faktor utama:
1. Psikologi Pasar
Banyak trader menempatkan target jual di harga tertentu. Ketika harga menyentuh titik itu, aksi jual serentak menciptakan resistance.
2. Sejarah Harga
Level resistance bisa diidentifikasi dari riwayat pergerakan harga. Jika sebelumnya Bitcoin gagal menembus $70.000, angka itu cenderung jadi resistance pada periode berikutnya.
3. Tekanan Supply
Ketika jumlah penjual lebih banyak daripada pembeli di level harga tertentu, momentum naik berhenti. Supply mendominasi demand, sehingga resistance terbentuk.
Contoh Resistance di Pasar Kripto
Misalkan ETH sedang bergerak dari $4.000 ke $4.300. Namun, di $4.302 harga selalu gagal naik lebih tinggi. Berdasarkan data, banyak trader menempatkan order jual di area tersebut. Maka, $4.302 bisa dianggap sebagai resistance.
Contoh lain, Bitcoin sempat berkali-kali gagal menembus area $69.000–$70.000. Level ini menjadi resistance kuat yang sering dipantau analis. Jika suatu saat BTC berhasil menembusnya dengan volume tinggi, potensi rally lebih besar bisa terbuka.
Pentingnya Resistance bagi Trader Kripto
Bagi trader dan investor, memahami resistance adalah kunci dalam menyusun strategi. Beberapa manfaatnya antara lain:
- Membantu Entry & Exit. Trader dapat memanfaatkan resistance untuk menentukan kapan waktu yang tepat menjual aset.
- Mengukur Risiko. Dengan mengetahui resistance, trader bisa menempatkan stop-loss atau target profit lebih terukur.
- Membaca Sentimen Pasar. Resistance sering mencerminkan area di mana pasar ragu melanjutkan tren naik. Menembus resistance berarti pasar lebih optimis.
Strategi Menghadapi Resistance
Ada beberapa strategi yang umum digunakan trader kripto untuk memanfaatkan resistance:
1. Sell on Resistance
Ketika harga mendekati resistance, sebagian trader menjual aset untuk mengunci profit. Strategi ini cocok bagi yang bermain jangka pendek.
2. Buy on Breakout
Jika harga berhasil menembus resistance dengan volume tinggi, disebut breakout. Trader biasanya masuk posisi beli karena tren bullish berpotensi berlanjut.
3. Konfirmasi dengan Indikator
Gunakan indikator teknikal seperti RSI, MACD, atau Moving Average untuk memastikan apakah resistance akan bertahan atau ditembus.
Resistance vs Support
Agar lebih jelas, perlu diingat perbedaan mendasar antara support dan resistance:
- Support: lantai harga, area di mana harga cenderung berhenti turun karena ada banyak pembeli.
- Resistance: atap harga, area di mana harga cenderung berhenti naik karena banyak penjual.
Keduanya sering kali bertukar peran. Ketika resistance ditembus, level tersebut bisa berubah menjadi support baru.
Baca juga: 5 Indikator Populer untuk Trader Crypto yang Perlu Diketahui
Risiko Mengandalkan Resistance
Meskipun resistance adalah alat penting, trader tidak boleh bergantung sepenuhnya. Pasar kripto terkenal sangat volatil. Breakout palsu (false breakout) sering terjadi, di mana harga seolah menembus resistance tapi kembali turun tajam. Karena itu, selalu kombinasikan analisis resistance dengan faktor lain seperti berita fundamental, volume perdagangan, dan tren makroekonomi.
Dalam trading kripto, resistance adalah konsep fundamental untuk memahami batas pergerakan harga. Level ini membantu trader menentukan strategi entry dan exit, sekaligus membaca sentimen pasar. Namun, karena sifat pasar kripto yang fluktuatif, resistance sebaiknya digunakan bersama analisis teknikal lain agar keputusan lebih akurat.
Siap mulai trading kripto dengan lebih percaya diri? Unduh aplikasi Mobee sekarang dan nikmati pengalaman trading kripto yang praktis dan aman.
