
Selama ini, emas dikenal sebagai pilihan utama bagi investor yang ingin melindungi nilai kekayaan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, investasi perak mulai mencuri perhatian karena dianggap punya potensi keuntungan yang tak kalah menarik. Dengan harga yang lebih terjangkau dan volatilitas yang lebih tinggi, logam mulia ini kini menjadi alternatif bagi mereka yang mencari peluang di luar emas.
Baca juga: Prediksi Harga Emas 2025 dan Faktor yang Memengaruhinya
Keunggulan dan Risiko Investasi Perak
Perak memiliki karakteristik unik dibandingkan emas. Selain menjadi aset lindung nilai, perak juga banyak digunakan di sektor industri seperti elektronik, energi surya, hingga kendaraan listrik. Permintaan dari sektor industri inilah yang membuat harga perak lebih fluktuatif dibanding emas.
Dari sisi harga, perak lebih murah sehingga modal yang dibutuhkan untuk mulai berinvestasi relatif kecil. Hal ini membuatnya lebih mudah diakses oleh investor pemula. Namun, volatilitas yang tinggi juga berarti risikonya lebih besar. Harga bisa naik tajam dalam waktu singkat, tetapi juga bisa turun drastis ketika permintaan industri melemah.
Selain itu, likuiditas pasar perak umumnya lebih rendah dibandingkan emas, terutama dalam bentuk fisik. Karena itu, penting bagi investor untuk memahami profil risiko mereka sebelum memilih logam mulia ini sebagai bagian dari portofolio investasi.
Emas vs Perak, Mana yang Lebih Untung?
Secara historis, emas memang lebih stabil dan sering digunakan sebagai “safe haven” saat ekonomi tidak pasti. Sementara itu, perak lebih bersifat spekulatif dan dipengaruhi oleh faktor ekonomi global serta permintaan industri.
Rasio harga emas terhadap perak (gold-to-silver ratio) juga sering dijadikan acuan. Ketika rasio ini tinggi, artinya harga perak relatif murah dibanding emas. Kondisi yang bisa menjadi peluang bagi investor jangka panjang. Namun, jika rasio menurun, biasanya pasar sedang beralih ke aset yang lebih aman seperti emas.
Meski begitu, keduanya memiliki peran saling melengkapi. Investor yang ingin menjaga nilai aset sekaligus mencari potensi pertumbuhan bisa mempertimbangkan kombinasi emas dan perak dalam portofolio mereka.
Baca juga: Apa Itu Tether Gold (XAUt) dan Mengapa Relevan di Pasar Saat Ini?
Dari Logam Mulia ke Aset Digital
Digitalisasi kini membuka peluang baru dalam investasi logam mulia. Selain emas fisik, kini tersedia berbagai bentuk aset digital yang memberikan eksposur terhadap logam mulia, termasuk token yang merepresentasikan nilai perak melalui instrumen investasi tertentu.
Salah satu contohnya adalah SLVON. Ia merupakan token yang mencerminkan nilai ekonomi dari iShares Silver Trust ETF, sebuah instrumen investasi yang dirancang untuk mengikuti pergerakan harga perak di pasar global. Melalui token ini, investor dapat mengakses eksposur perak dalam bentuk aset digital yang dapat diperdagangkan secara fleksibel.
SLVON Kini Tersedia di Mobee
SLVON kini telah tersedia di aplikasi Mobee. Anda dapat membeli, menjual, dan melakukan trading dengan token ini. Sebagai salah satu token yang sedang berkembang pesat, SLVON menawarkan peluang investasi menarik. Ikuti langkah-langkah berikut untuk membeli SLVON melalui aplikasi Mobee:
- Pendaftaran dan Verifikasi: Daftar dan selesaikan proses verifikasi akun (KYC) terlebih dahulu.
- Deposit Dana: Setelah verifikasi, deposit sejumlah dana ke wallet Mobee-mu untuk memudahkan pembelian.
- Buka Menu Trade: Akses menu Trade di bagian bawah aplikasi.
- Pilih SLVON: Temukan SLVON di daftar aset atau cari dengan kata kunci “SLVON”.
- Pilih Trading Pair: Pilih pasangan trading, seperti SLVON/USDT.
- Metode Transaksi: Tentukan metode transaksi:
- Market Order: Untuk harga pasar saat ini.
- Limit Order: Untuk harga yang Anda tentukan sendiri.
- Masukkan Jumlah: Masukkan jumlah SLVON yang ingin dibeli dan periksa informasi transaksi.
- Konfirmasi: Klik “Konfirmasi” untuk memproses pembelian.
Setelah transaksi berhasil, Anda dapat menemukan aset SLVON di bagian Wallet.


%3F%20Cryptocurrency%20yang%20Mengedepankan%20Privasi.jpg)
%201.png)