
Harga emas mengalami koreksi tajam setelah reli panjang yang mendorongnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Dalam satu hari, harga logam mulia ini tercatat turun paling dalam dalam lebih dari satu dekade, menandai berakhirnya fase kenaikan cepat yang telah berlangsung sejak awal Oktober.
Emas spot sempat anjlok hingga 6,3% pada Selasa (21/10), menyentuh US$4.082 per troy ounce, sebelum kembali stabil di kisaran US$4.141 pada Rabu pagi. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS turun 5,7% menjadi US$4.087,70, penurunan harian terbesar sejak 2013. Perak dan platinum juga ikut melemah masing-masing sekitar 7% dan 5%.
Faktor yang Menyebabkan Koreksi Harga Emas
Koreksi harga emas terutama disebabkan oleh aksi ambil untung setelah reli tajam, serta penguatan dolar AS yang membuat harga emas relatif lebih mahal bagi pembeli di luar negeri. Selain itu, sentimen risiko global yang membaik seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China juga mengurangi minat terhadap aset safe haven.
Faktor musiman turut berperan, seperti berakhirnya festival Diwali di India, periode yang biasanya mendorong lonjakan permintaan emas fisik. Dengan turunnya permintaan tersebut, tekanan jual semakin meningkat di pasar.
Emas Masih Menjadi Aset Unggulan Tahun Ini
Meskipun mengalami penurunan tajam, emas masih mencatatkan kenaikan lebih dari 50% sepanjang 2025, menjadikannya salah satu aset dengan performa terbaik tahun ini. Reli harga yang kuat dalam dua bulan terakhir turut mengangkat nilai dana investasi berbasis emas dan saham perusahaan tambang emas ke level tertinggi dalam beberapa tahun.
Data dari FE fundinfo menunjukkan, beberapa produk seperti Schroder ISF Global Gold Fund, L&G Gold Mining UCITS ETF, dan Ninety One Global Gold mencatatkan pertumbuhan hingga tiga kali lipat sejak 2022.
Koreksi harga yang terjadi saat ini dipandang sebagai bagian dari proses konsolidasi alami setelah kenaikan tajam. Selama faktor-faktor seperti inflasi global, pembelian emas oleh bank sentral, dan ketidakpastian ekonomi tetap ada, emas kemungkinan akan tetap menarik bagi investor jangka panjang.



%201.png)
